ULUMUL QUR'AN (semester 1)


B A B  I

P EN D A H U L U A N



A.    LATAR  BELAKANG.
          
Dalam pembahasan makalah ini marilah kita mengenal lebih jauh mengenai ‘Ulumul Qur’an dan faedah- faedahnya.
     Alqur’an adalah kalamullah yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW dengan perartara malaikat Jibril sebagai mu’jizat. Alqur’an adalah sumber ilmu bagi kaum muslimin yang merupakan dasar-dasar hokum yang mencakup segala hal.
وَنَزَلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ تِبْيَانًا لِكُلِّ شَيْئٍ وَهُدًىوَرَحْمَةً وَبُشْرَى لِلمُسْلِمِيْنَ
Artinya: “ Dan Kami turunkan kepadamu Alkitab (Alqur’an) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.” (QS. An Nahl:89).

Mempelajari Alqur’an akan menambah perbendaharaan baru, memperluas pandangan dan pengetahuan,meningkatkan perspektif baru dan selalu menemui hal-hal yang selalu baru.Lebih jauh lagi,kita akan lebih yakin dengan keunikan isinya yang menunjukan Maha besarnya Allah SWT sebagai penciptanya.

  Alqur’an diturunkan dalam bahasa Arab,oleh karena itu ada anggapan bahwa setiap orang yang mengerti bahasa arab dapat mengerti isi Alqur’an,lebih dari itu ada orang yang merasa telah dapat memahami dan menafsirkan Alqur’an dengan bantuan terjemahnya sekalipun tidak mengerti bahasa Arab. Maka dari itu,untuk dapat mengetahui isi kandungan Alqur’an diperlukanlah ilmu yang mempelajari bagaimana tatacara menafsiri AlQur’an yaitu “ ULUMUL QUR’AN” dan juga terdapat faedah-faedahnya dengan adanya pembahasan ini,kita sebagai generasi Islam diharapkan supaya lebih mengenal Alqur’an sebagai pedoman hidupnya.



          












(iv)
BAB II

PEMBAHASAN


I.    A.PENGERTIAN ‘ULUMUL QUR’AN

Kata ‘ulumul Qur’an, berasal dari bahasa Arab yang terdiri dari dua kata yaitu “ulum” dan “Alqur’an”. Kata “ulum” adalah bentuk jamakdari kata “Ilmu” yang berarti “ilmu-ilmu”. Kata ‘ulum yang  disandarkan pada kata Alqur’an telah memberikan pengertian bahwa ilmu ini merupakan kumpulan sejumlah ilmu yang berhubungan dengan Alqur’an.baik dari segi keberadaanya sebagai Alqur’an maupun dari segi pemahaman terhadap  petunjuk yang terkandung didalamnya.
Adapun defenisi ‘ulumul Qur’an secara istilah,para Ulama memberikan redaksi yang berbeda-beda,sebagaimana dijelaskan berikut:

1)      MENURUT MANNA’ Al-QATHTHAN :
Ilmu yang mencakup pembahasan-pembahasan yang berkaitan dengan Alqur’an dari sisi informasi tentang ashbab an-nuzul(sebab-sebab turunnya Alqur’an),kodifikasi dan tertib penulisan Alqur’an, ayat-ayat yang diturunkan diMekah( makkiyyah)dan ayat-ayat yang diturunkan di Madinah(madaniyyah) dan hal-hal lain yang berkaitan dengan Alqur’an.

2)      MENURUT AZ-ZARQANI :
“ Beberapa pembahasan yang berkaitan dengan Al-Qur’an,dari sisi turun, urutan penulisan, kodifikasi, cara membaca, kemukjizatan, nasikh, mansukh, dan penolakan hal-hal yang bisa menimbulkan keraguan terhadapnya,s erta hal-hal lain. “

3)      MENURUT ABU SYAHBAH :
  “ Sebuah ilmu yang memiliki banyak objek pembahasan yang berhubungan dengan Al-, ,Qur’an mulai proses penurunan, urutan penulisan, penulisan, kodifikasi, cara membaca, penafsiran, kemukjizatan, nasikh-mansukh, muhkam-mutasyabih, sampai pembahasan lain. “

        Walaupun dengan redaksi yang sedikit berbeda,defenisi-defenisi diatas mempunyai maksud yang sama yaitu bahwa ‘ulumul Qur’an adalah sejumlah pembahasan yang berkaitan dengan Alqur’an,dan pembahasan itu menyangkut materi-materi yang selanjutnya menjadi pokok-pokok bahasan ‘ulumul Qur’an.

Sedangkan istilah ‘ulumul Qur’an pertamakali muncul pada abad VIoleh Abu al- Farj bin Al-jauzi,pendapat ini disitir pula oleh Asy-syuyuthi dalam pengantar kitab Al-Itqan.adapun al-zarqani menyatakan bahwa istilah itu muncul pada awal abad V H. melalui tangan Al-Hufi dalam karyanya yang berjudul Al-Byrhan fii’ulum Alqur’an.


                                                             (1)

I.B. RUANG LINGKUP PEMBAHASAN ‘ULUMUL AL-QUR’AN
Mengingat banyaknya ilmu yang ada kaitannya dengan pembahasan AlQur’an,maka ruang lingkup pembahasan ‘ulumul Qur’anjumlahnyapun sangat banyak,berkenaan dengan hal ini, M.Hasbi Ash-shiddieqy berpendapat bahwa ruang lingkup pembahasan ‘ulumul qur’an terdiri dari enam hal pokok,berikut:
1. PERSOALAN TURUNNYA ALQUR’AN(Nuzulul Qur’an)
     Persoalan ini menyangkut tiga hal:
a.Waktu dan tempat turunnya alqur’an.
b.Sebab-sebab turunnya Alqur’an.
c. sejarah turunnya Alqur’an.
2.PERSOALAN SANAD(Rangkaian para periwayat)
Persoalan ini menyangkut 6 hal:
a.Riwayat mutawatir.
b.Riwayat ahad.
c.Riwayat syadz.
d. Macam-macam qira’at nabi.
e. Para perawi dan penghapal alqur’an
f. cara-cara penyebaran riwayat.
3.PERSOALAN QIRA’AT (cara pembacaan Alqur’an)
Persoalan ini menyangkut hal-hal berikut ini:
a.Cara berhenti(waqaf)
b.Cara memulai(ibtida’)
c. Imalah.
d. Bacaan yang dipanjangkan (madd)
e. Meringankan bacaan hamzah.
f. Memasukan bunyi huruf yang sukun kepada bunyi sesudahnya (idgam).
4.PERSOALAN KATA-KATA AL-QUR’AN
Persoalan ini menyangkut beberapa hal berikut:
a.Kata-kata Alqur’an yang asing(gharib)’
b.Kata-kata Alqur’an yang berubah-ubah harakat akhirnya(mu’rab)
c.Kata-kata Alqur’an yang mempunyai makna serupa(homonim)
d. Padanan kata-kata Alqur’an (sinonim)
e. Isti’arah.
f. Penyerupaan( tasybih).

5.PERSOALAN MAKNA-MAKNA ALQUR’AN YANG BERKAITAN DENGAN HUKUM .
Persoalan ini menyangkut hal-hal berikut:
a.Makna umum(‘am) yang tetap dalam keumumannya.
b.Makna umum(‘am) yang dimaksudkan makna khusus.
c.Makna umum(‘am) yang maknanya dikhususkan sunnah,
d.Nash.
e. Makna lahir.
f. Makna global(mujmal)
g. Makna yang terperinci(mufashal)
h. Makna yang ditunjukkan oleh konteks pembicaraan(manthuq)                              



i. Makna yang dapat dipahami dari konteks pembicaraan(mafhum)
j. Nash yang petunjuknya tidak melahirkan keraguan(muhkam)
k. Nash yang muskil ditafsirkan karena terdapat kesamaran didalamnya(mutasyabih)
l.Nash yang maknanya tersembunyi karenasuatu sebab yang terdapat pada kata itu sendiri (musykil)
m.Ayat yang “ menghapus” dan yang “dihapus”(nasikh-mansukh)
n. Yang didahulukan(muqaddam)
o. Yang diakhirkan(muakhar)
6.PERSOALAN MAKNA-MAKNA ALQUR’AN YANG BERPAUTAN DENGAN KATA-KATA ALQUR’AN.
Persoalan ini menyangkut hal-hal berikut ini:
a.Berpisah(fashl)
b.Bersambung(washl)
c.Uraian singkat(i’jaz)
d. Uraian panjang(ithnab)
e. Uraian seimbang(musawah)
f. Pendek(qashr)

C. CABANG-CABANG 9POKOK BAHASAN) ILMU’ULUM AL-QUR’AN
   Diantara cabang-cabang (pokok bahasan)’ulumul Qur’an adalah sebagai berikut:
1.Ilmu adab tilawat Alqur’an,yaitu ilmu-ilmu yang menerangkan aturan-aturan dalam
pembacaan Alqur’an.
2. Ilmu tajwid, yaitu ilmu yang menerangkan cara-cara membaca AlQur’an,tempat memulai,atau tempat berhenti(waqaf).
3. Ilmu mawathin An-nuzul yaitu ilmu yang menerangkan tempat-tempat musim,awal,dan akhir turun ayat.
4. Ilmu Tawarikh An-nuzul,yaitu ilmu yang menerangkan dan masa urutan turun ayat,satu dari awal hingga akhir turunnya.
5. Ilmu Asbab An-Nuzul , yaitu ilmu yang menerangkan sebab-sebab turun ayat.
6. Ilmu Qira’at,yaitu ilmu yang menerangkan ragam qira’at (pembacaan Al qur’an) yang telah diterima Rasulullah SAW.Qira’at ini apabila dikumpulkan terdiri atas sepuluh macam,ada yang shahih dan ada pula yang tidak shahih.
7. Ilmu gharib Al-Qur’an,yaitu ilmu yang menerangkan makna kata-kata yang ganjil yang tidak terdapat dalam kitab-kitab konvensional atau tidak terdapat dalam percakapan sehari-hari. Ilmu ini menerangkan kata-kata yang halus, tinggi dan pelik.
8. Ilmu ‘irab Al-Qur’an,yaitu ilmu yang menerangkan harakat Al-Qur’an dan kedudukan sebuah kata dalam kalimat.
9. Ilmu Wujuh wa An- Nazha’ir yaitu ilmu yang menerangkan kata-kata Al-Qur’an  yang mempunyai makna lebih dari satu.
10. Ilmu Ma’rifat Al-Muhkam wa al-Mutasyabih,yaitu ilmu yang menerangkan ayat-ayat yang dipandang muhkamdan yang dipandang muhkam dan yang dipandang mutasyabih
11.Ilmu Nasikh wa Al-Mansukh,yaitu ilmu yang menerangkan ayat-ayat yang mansukh oleh sebagian mufasir.
12. Ilmu Badai’u Al-Qur’an yaitu yang menerangkan kindahan susunan bahasa Al-Qur’an.
13. Ilmu I’jaz Al-Qur’an, yaitu ilmu yang menerangkan segi-segi kekuatan Al-Qur’an sehingga dipandang sebagai suatu mukjizat dan dapat melemahkan penantang-penantangnya.
14. Ilmu Tanasub ayat Al-Qur’an,yaitu ilmu yang menerangkan persesuaian antara suatu ayat dengan ayat sebelum dan sesudahnya.
15. Ilmu Aqsam Al-Qur;an yaitu ilmu yang menerangkan arti dan maksud-maksud  sumpah  Allah yang terdapat didalam Al-Qur’an.
16. Ilmu Amtsal Al-Qur’an,yaitu ilmu yang menerangkan perumpamaan-perumpamaan Al-Qur’an,yakni menerangkan ayat-ayat perumpamaan yang dikemukakan Al-Qur’an.
17. Ilmu Jadal Al-Qur’an,yaitu ilmu yang menerangkan macam-macam perdebatan yang telah dihadapkan Al-Qur’an kepada segenap kaum musyrikin dan kelompok lainnya.



BAB III
PENGERTIAN AL-QUR’AN


I.SECARA ETIMOLOGI (BAHASA).
   Ditinjau dari bahasa, Al-Qur’an berasal dari bahasa arab yaitu bentuk jamak dari kata benda(masdar) dari kata kerja qara’a- yaqra’u- qur’anan yang berarti “BACAAN” atau sesuatu yang dibaca berulang-ulang. Konsep pemakaian kata tersebut dapat dijumpai pada salah satu surah Al-Qur’an yaitu pada surat AlQiyamah ayat 17-18
إِنَّ عَلَيْنَا جَمْعَهُ وَقُرْآنهُ
Artinya: “ Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya(didadamu) dan (membuatmu pandai membacanya). ( Q.S AlQiyamah:17)
فَإِذَ قَرَأنَهُ فَاتَبِعْ قُرْءَانَهُ
Artinya: “ Apabila telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaanya itu.” ( Q.S AlQiyamah:18)

2. PENGERTIAN AL-QUR’AN SECARA TERMINOLOGI(ISTILAH ISLAM )
Secara istilah, Al-Qur’an diartikan sebagai kalam Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW,sebagai mu’jizat,disampaikan dengan jalan mutawatir dari Allah SWT sendiri dengan perantara Malaikat Jibril dan membaca AlQur’an dinilai ibadah kepada Allah SWT,yang diawali dengan surat Alfatihah dan diakhiri dengan surat AnNas.
     AlQur’an adalah murni wahyu Allah SWT,bukan dari hawa nafsu perkataan Nabi,AlQur’an memuat aturan-aturan kehidupan manusia didunia . AlQur’an merupakan petunjuk bagi orang-orang yang beriman dan bertaqwa. Di dalam ALQur’an terdapat rahmat yang besar dan pelajaran bagi orang-orang yang beriman yang dapat mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju jalan yang terang.

3.PENGERTIAN  ALQUR’AN  MENURUT  PARA  AHLI.
   Berikut ini pengertian AlQur’an menurut beberapa ahli:
a.MUHAMMAD ALI ASH-SHABUNI.
  AlQur’an adalah firman Allah SWT yang tiada tandingannya diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW,penutup para Nabi dan Rosul dengan perantara Malaikat Jibril AS,ditulis pada mushaf-mushaf kemudian disampaikan kepada kita secara mutawatir,membaca dan mempelajari AlQur’an adalah ibadah dan ALQur’an dimulai dengan surah Alfatihah serta ditutup dengan surah Annas.

b.Dr. SUBHI AS-SALIH.
   Alqur’an adalah kalam Allah SWT,merupakan mu’jizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW,ditulis dalm mushaf dan diriwayatkan dengan mutawatir serta membacanya adalah ibadah.

c.SYEKH MUHAMMAD KHUDARI BEIK.
   AlQur’an adalah kalam Allah SWT, yang berbahasa Arab diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, untuk dipahami isinya,disampaikan kepada kita secara mutawatir ditulis dalam mushaf dimulai surat Alfatihah dan diakhiri dengan surat Annas.


Dari beberapa pengertian tersebut dapat kita simpulkan bahwa AlQur’an adalah wahyu Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW,dengan perantara Malaikat Jibril disampaikan dengan jalan mutawatir dan membacanya termasuk ibadah. AlQur’an diturunkan secara berangsur-angsur selama kurang lebih 22tahun.




BAB IV
NAMA- NAMA LAIN ALQUR’AN DAN ARTINYA

   AlQur’an memiliki nama – nama lainnya yaitu:

1)      AL-FURQON = pembeda antara yang haq dan yang bathil.
2)      ADZ-DZKIR = pemberi peringatan.
3)      ALMAUIDHOH= pelajaran/nasehat.
4)      AS-SYIFA = sebagai obat.
5)      ALHUKUM= peraturan/hokum.
6)      ALHIKMAH= kebijaksanaan.
7)      ALHUDA= petunjuk.
8)      AL BASHAIR= pedoman.
9)      AL BALAGH= penyampaian kabar.
10)   AL QAUL= firman/perkataan.
11)  AT-TAUZIL= yang diturunkan.
12)   AR RAHMAN= karunia.
13)   AR RUH= ruh.
14)  AL BAYAN= penerang.
15)   AL KALAM= ucapan/firman.
16)   AL BUSYRO= kabar gembira.
17)   AN NUR= cahaya.
18)   AN NAQ= kebenaran.
19)   ALBASYAH= keterangan.
20)   AL MUIZOH= pelajaran/nasehat.
21)   AL KARIM= bacaan yang mulia.
22)   AL KHOIR = kebaikan.
23)   AL HABLIYULLAH= tali Allah.
24)   AL BURHAN = alas an.
25)   AL MUBAROK= yang diberkati.
26)   AN NAZIR = pemberi peringatan.
27)   AL MAJID = yang mulia
28)   ALMUHAIMIN = penjaga.
29)   AL HAKIM = pemutus perkara.
30)  AL KITAB = sinonim dari (kitab).





BAB V
ANATOMI  AL QUR’AN


1.ANATOMI ALQUR’AN : SURAT, AYAT, JUZ, DAN RUKU’
     Anatomi AlQur’an adalah suatu bagian – bagian yang menyusun tubuh AlQur’an yang didalamnya termasuk hal- hal mengenai: surah, ayat, juz, dan ruku’.
a)      Pengertian Surat.
Kata surat atau surah, dalam AlQur’an secara etimologi adalah “Al-‘Uluw  Al- Makanah Al rafi’ah, artinya ketinggian atau derajat yang tinggi “, maka itu digunakan untuk pengistilahan “ Surat “ karena ia adalah kumpulan dari kalam Allah SWT, yang memiliki derajat dan kedudukan yang tinggi dan mulia.
   Adapun surah secara istilah adalah bagian dari AlQur’an yang diawali lafadz Basmallah
,selain surat Al bara’ah, didalamnya meliputi ayat-ayat .Adapun antara satu surat dengan surat lainnya memiliki jumlah ayat yang belum tentu sama.
    Surat yang paling pendek adalah surat Al-kautsar dan yang paling panjang adalah  Al-Baqarah,dengan kata lain, dapat dikatakan surat adalah kumpulan dari ayat-ayat AlQur’an yang memiliki permulaan dan akhiran.

b. Pengertian Ayat.
               Dalam buku Al- Musthalahat Al-Islamiyah karya Sayyid Murtadha Al- Askary, ayat secara etimologi yang disepakati oleh umumnya para Ulama dan ahli bahasa bermakna “ Tanda”
Atau “Alamat” yang jelas.



        Adapun ayat secara istilah adalah satu kata atau lebih yang memiliki pemisah atau fashl antara sebelum dan sesudahnya. Ayat juga dapat didefenisikan sebagai sejumlah kalam Allah SWT yang tersusun didalam suatu surat dalam AlQur’an.

c.Pengertian Juz.
        Juz adalah pembagian AlQur’an yang masing – masing memiliki panjang ayat  yang sama. Jumlah juz dalam AlQur’an adalah 30 juz. Pemecahan ini dilakukan guna membantu mereka yang ingi membagi bacaannya untuk menghatamkannya selama satu bulan ,disamping untuk memudahkan dalam penyelesaian,pelacakan,dan penghafalan AlQur’an.


d. Pengertian Ruku’.
    Didalam satu surah terbagi lagi menjadi beberapa pembahasan tertentu, atau bisa jadi ia hanya membahas satu hal saja, ini biasanya terjadi dalam surat- surat pendek. Nah, pembagian kepada sub pembahasan itu biasa disebut dengan ruku’. Didalam rasm Usmani biasanya suatu pembahasan khusus ini ditandai dengan huruf ‘Ain diatas fashl.
  
1.2  Susunan surat dan ayat didalam AlQur’an.
Salah satu bukti darikemukjizatan AlQur’an adalah ia tidak mengalami distorsi(
            Perubahan) dari masa ke masa. Bahkan Allah sendiri berjanji dalam salah satu ayat didalam AlQur’an bahwa Dia akan menjaga hingga akhir masa.
           Alqur’an diturunkan oleh Allah SWT kepada seorang Nabi yang maksum,maka Nabi yang maksum terbebas dari kesalahan,tak kan salah dalam melaksanakan tugas sebagai penghimpun wahyu Ilahi. Dengan kata lain, AlQur’an sebagai kitab suci haruslah suci dari kekurangan baik dari segi makna maupun redaksi yang berhubungan juga tentang penyusunan kata dari awal sampai akhir.
        Jika kita meyakini bahwa Nabi dengan kemaksumannya adalah sebagai utusan Allah SWT dan AlQur’an yang diturunkan kepadanya adalah kitab suci yang murni dan sempurna menjadi hujah Tuhan, maka kita pasti percaya bahwa kitab tersebut pastilah sudah sempurna sebagai pedoman umat manusia dan telah diperiksa serta dipastikan kesempurnaanya oleh Nabi sebelum beliau wafat.Maka pantaslah apabila sebagian besar ulama sepakat bahwa penyusunan surat dan ayat didalam AlQur’an merupakan otoritas Nabi SAW.
        Ada 2 pokok pembahasan dalam penyusunan AlQur’an :
PERTAMA : dari segi penyusunan ayat – ayat didalam suatu surat.
KEDUA : Penyusunan antara satu surat dengan surat lainnya dalam urutannya.
       Adapun dalam penyusunan ayat – ayat dalam surat menurut Az-zarkasy dalam Burhannya adalah penetapan Nabi SAW sendiri,semua ulama sepakat dalam hal ini.
Abu bakar al-Baqilawi berkata dalam Intishornya “ Penyusunan ayat adalah hal yang pasti dan merupakan hokum yang lazim, karena jibril AS berkata” letakkanlah ayat ini pada tempat ini”.
      Namun dalam penyusunan dan penentuan urutan surat – surat dalam AlQur’an yang ada ditangan kita sekarang ada berbagai pendapat:
PERTAMA: Penyusunan urutan adalah tauqifi( otoritas Nabi SAW). Argument yang sering di
                    Gunakan untuk memperkuat pendapat ini adalah,Jibril AS bertahap turun membawa wahyu berupa ayat-ayat Alqur’an kepada Rasulullah SAW dan Dia menunjukan kepada beliau SAW dimana ayat-ayat tersebut harus ditempatkan surat atau ayat-ayat yang turun sebelumnya.
Kemudian beliau SAW memerintahkan kepada para penulis wahyu untuk menulisnya pada tempatnya dan beliau bersabda” Tempatkan/letakan ayat-ayat ini pada surat yang didalamnya terdapat penyebutan ini dan itu atau tempatkan ayat ini pada tempat anu”, sebagaimana beliau sampaikan juga kepada para Shahabat”.
KEDUA : Penyusunan ditentukan oleh ijtihad para Shahabat . Hal ini dibuktikan oleh adanya berbagai mushaf yang ada ditangan sebagian Shahabat yang berbeda-beda secara penyusunannya, seperti mushaf Ali yang ditulis berdasarkan urutan turunnya . dan ada juga mushaf Ibnu Mas’ud dan beberapa Shahabat lainnya.

KETIGA : Bahwa penyusunan urutan surat didalam Alqur’an sebagiannya adalah tauqifi dan
                  Sebagian lainnya adalah hasil ijtihad Nabi SAW. Ini adalah pendapat Ulama yang cenderung kepada Abu Muhammad bin Athiyah ia berkata “ Bahwa sebagian besar surat telah diketahui  melalui Nabi SAW seperti surat-surat As-sab, Ath-thul, dan Al hawamim kepadaserta AlFashl adapun selain itu diserahkan Umatnya.”

1.3  Hikmah dibalik penyusunan surat dan ayat .
Beberapa hikmah itu diantaranya :
          1)Adanya tujuan yang beragam dari konten pembahasan tertentu dalam suatu surat dalam
            AlQur’an.
         2) Mempermudah dalam mempelajari dan menghafalnya.
         3) Penjagaan AlQur’an dari distorsi.
        4) menjadi sebuah tantangan kepada penghujat AlQur’an untuk menciptakan surat yang
           Pendek sekalipun yang semisal AlQur’an.

1.4  Nama dan Klasifikasi surat.
Penamaan surat sebagaimana pendapat Az-zarkasy dan As-suyuthi bahwa hal tersebut
Adalah merupakan ketentuan dari Nabi SAW,karena kebanyakan nama-nama surat AlQur’an  telah ada pada zaman Rasulullah SAW.
   Surat didalam AlQur’an umumnya mempunyai satu nama akan tetapi tidak sedikit juga yang memiliki lebih dari satu nama. Surat yang memiliki 2 nama misalnya:
-          Surat Hamim disebut juga dengan surat Asy-syura.
-          Surat Al-Jatsiyah disebut juga dengan surat Asy syari’ah.
-          Surat Al-Qitaldisebut juga dengan surat Muhammad.
Contoh surat yang memiliki 3 nama missal:
-          Surat Al maidah disebut juga dengan surat Al- ‘uqud dan surat Al- Munqadzah.
-          Surat Al-Mu’min disebut juga dengan surat Al Ghofir dan surat Ath-Thul.
Bahkan surat Al-Fatihah memiliki lebih dari 20 nama.
      Adapun tentang penamaan surat itu sendiri tentunya memiliki berbagai latar belakang,setidaknya ada 6 hal sebagai sebab dan modus, diantaranya:
1)      Penamaan berdasarkan konten.
Pembahasan utama didalam sebuah surat ,missal: surat An-Nisa, Al-Hajj,At-Tauhid, Al-Anbiya,Al-Ahzab dsb.
2)      Penamaan surat diambil dari nama para Nabi atau tokoh yang ada dalam surat tersebut. Seperti: suratMuhammad,Nuh, Ibrahim, Yunus,Luqman, Maryam,dan Al-Imron.
3)      Penamaan surat diambil dari huruf  awal yang tertulis diawal surat seperti: surat Yasin,
Qaf, Shad,dan Thaha.
4)      Penamaan surat diambil dari nama hewan seperti: Al-baqarah,An-Nahl, an Al-ankabut.
5)      Penamaan surat diambil dari salah satu Qasam Allah SWT contoh: AlFajr, Asyams,Adh-Dhuha,Ath-thin dan Al-Adiyat.
6)      Penamaan surat seperti: Al-jumu’ah, Al-Waqi’ah,Al- Fath,Al-Hadid dan Al-Muthafifin.

Kemudian secara umum, para Ulama ilmu Alqur’an membagi surat dalam AlQur’an menjadi 4 golongan :
1)      As-Sab’athuwal,ini adalah golongan 7 surat yang paling panjang.7 surat tersebut adalah:
Al-Baqarah,Al-Imran, An-Nisa, Al-Maidah,Al-An’am, Al-A’raf.Akan tetapi ada perbedaan pendapat dalam surat yang ketujuh, antara surat Yunus atau surat surat Al-Kahfi.
2)      Al-Mi’un, ini adalah golongan surat yang lebih pendek dari golongan sebelumnya .
Surat-surat ini memiliki ayat yang lebih dari seratus ayat. Surat-surat tersebut adalah:
At-Taubah,An-Nahl,Hud , Yusuf,Al-kahfi, Al-Isra’,Al-Anbiyam THaha, AL-Mu’minun
As-Syua’ra, Ash-Shaffat.
3)      Al- Matsaniy, surat-surat dalam golongan ini adalah yang jumlahnya kira-kira20 surat.
4)      Al-Mufashshol. Golongan surat ini terdiri dari surat-surat pendek dinamakan seperti itu
Karena banyaknya fashl atau potongan antara surat dengan Basmallah.



1.5  Jumlah surat,ayat kalimat dan huruf.
1)      SURAT .
Jumlah surat didalam AlQur’an adalah sebanyak 114 surat, semua ulama dari berbagai Mazhab sepakat akan hal ini.
2)      AYAT.
Adapun jumlah ayat didalam AlQur’an ada beberapa pendapat tentang hal ini sebagian mengatakan bahwa jumlah ayat dalam AlQur’an adalah 6236 ayat,ini adalah pendapat Hamzah bin Habib yang diklaim bersumber dari Ibnu Layl dari Abu “Abdurrahman As-Sulami dari Imam Ali. Adapun pendapat lainnya adalah berjumlah 6000 ayat,6200 ayat,6014 ayat, 6219 ayat, 6225ayat,6226 ayat, 6236ayat ini menurut catatan Abu Umar Ad- Dani dalam bukunya Al- Bayan.
3)      KALIMAT.
Dalam penetapan jumlah kalimatpun ada berbagai pendapat, tentu saja perbedaan ini juga tidak berarti adanya perbedaan redaksi. Di dalam AlQur’an perbedaan itu muncul karena perbedaan metode penghitungan dan perbedaan pandangan dalam ketatabahasaan yang mereka pahami.
 Ada yang berpendapat jumlahnya ada 7.7439 kalimat ada juga yang berpendapat  bahwa jumlahnya adalah 77807 kalimat.
4)      HURUF.
Adapun jumlah huruf dalam Alqur’an adalah 340740 huruf . Ini bersumber dari Al-Hajjaj Yusuf,adapun menurut Abdullah bin Zubair dari Mujahid adalah 321015.













1.6  PEMBERIAN TANDA BACA DAN TITIK DALAM AL-QUR’AN.

AlQur’an pada mulanya hanya tersusun dari huruf-huruf  yang tak menggunakan tanda baca (harokat) dan bahkan titik. Tanda baca dan titik itu baru diletakkan  kedalam AlQur’an pada zaman Tabi’in,pendapat yang paling mashur adalah Abu Aswad-Ad Duwali,namun ada pendapat lain yang mengatakan bahwa Nashr bin’Ashimlah yang pertama kali member titik dalam huruf AlQur’an,maka dari itu juga dijuluki dengan NASHRU HURUF( penolong huruf) ,ini adalah pendapat Al-Jahidz dalam bukunya
Al- Amshar.





   
BAB V
PEMBAHASAN  MENGENAI  MAKIYYAH  DAN  MADANIYYAH

Judul-judul dari semua surat AlQur’an mengisyaratkan adanya notasi apakah surat itu diwahyukan pada masa Mekah atau Madinah.Meskipun pemisahan historis ini sering dikaitkan dengan perbedaan sifat Nabi dan karakter Muslim dikedua tempat itu, ia juga mengandung  prinsip vital untuk memahami kronologi revelasi( pewahyuan) AlQur’an.
    Para Sarjana Muslim umumnya sepakat bahwa pada mulanya sebagian besar AlQur’an diturunkan atau diwahyukan dalam unit-unit pendek ,Mereka mengasumsikan bahwa sebagian besar unit AlQur’an dalam suatu surat diwahyukan pada masa yang sama. Berdasarkan ini mereka mengklasifikasikan surat-surat AlQur’an sebagai surat “ Makiyyah” atau “ Madaniyyah”.


A.    Pengertian Makiyyah dan Madaniyyah
Makiyyah ialah ayat-ayat yang turun sebelum Rasulullah hijrah ke Madinah, kedatipun bukan turun diMekah,sedangkan Madaniyyah adalah ayat-ayat yang turun setelah Rasulullah hijrah ke Madinah,kedatipun bukan turun diMadinah,ayat-ayat yang turun setelah peristiwa hijrah disebut Madaniyyah walaupun turun diMekah atau Arafah.Demikian defenisi secara prespektif zaman An-nuzul(masa turun).
Adapun jika ditinjau secara perspektif objek pembicaraan,para Sarjana Muslim mendefenisikan sebagai berikut:
Makiyyah adalah ayat-ayat yang menjadi kitab bagi orang-orang Mekah sedangkan Madaniyyah adalah ayat-ayatyang menjadi kitab bagi orang-orang Madinah.
B.     Cara mengetahui Makiyyah dan Madaniyyah.
Dalammenetapkan mana ayat-ayat AlQur’an yang termasuk katagori Makiyyah dan Madaniyyah ,para Sarjana Muslim berpegang teguh pada dua perangkat pendekatan.
1)Pendekatan Transmisi(periwayatan)
   Yaitu dengan merujuk kepada riwayat-riwayat valid yang berasal dari para sahabat yaitu orang-orang yang besar kemungkinan menyaksikan turunnya wahyu atau para generasi Tabiin yang saling berjumpa dan mendengar langsung dari para sahabat .

2) Pendekatan Analogi(QIYAS).
    Dilaksanakan dengan bertolak pada ciri-ciri spesifik dari kedua klasifikasi itu.

C.     Ciri-ciri spesifikMakiyyah dan Madaniyyah.
1.      Makiyyah:
a.Didalamnya ada ayat sajadah.
b.Ayat-ayatnya dimulai dengan kata” Kalla”.
c. dimulai dengan ungkapan “ Ya ayyuha an-nas” dan tidak ada ayat yang dimulai dengan ungkapan “Ya ayyuha Al-ladzina”,kecuali dalamsurat  Al-Hajj, karena dipenghujung  surat itu terdapat sebuah ayat yang dimulai dengan ungkapan “Ya ayyuha AL-ladzina”.
d. Ayat-ayatnya mengandung tema kisah para Nabi dan umat-umat terdahulu.
e. Ayat-ayatnya berbicara tentang kisah Nabi Adam dan Iblis,kecuali surat Al-Baqarah.
f. Ayat-ayatnya dimulai dengan huruf-huruf terpotong-potong (huruf at-tahajji).

2.      Madaniyyah.
a.       Mengandung ketentuan-ketentuan faraid dan had.
b.      Mengandung sindiran-sindiran terhadap kaum munafik,kecuali surat Al-Ankabut dan
c.       Mengandung uraian tentang perdebatan dengan ahli kitabin

D.    Klasifikasi  Ayat-ayat dan surat Al Qur’an :
Menurut Ibnu Nazhim dalam Al-Fihrits , yang termasuk kedalam surat Makiyyah dari Nu’man Ibn Bashir adalah :
1
S. Al ‘Alaq
45
S. Ar Ro’d
2
S. Al Qalam
46
S. Yunus
3
S. Al Muzammil
47
S. Al Hijr
4
S. Al Mudatstsir
48
S. As Shafat
5
S. Al Lahab
49
S. Luqman
6
S. At Takwir
50
S. Al Mukminun
7
S. Al Insyirah
51
S. Saba’
8
S. Al ‘Ashr
52
S. Al Anbiya
9
S. Al Fajr
53
S. Az Zumar
10
S. Ad Dhuha
54
S. Al Mukmin
11
S. Al Lail
55
S. Fusshilat
12
S. Al ‘Adiyah
56
S. Muhammad
13
S. Al Kautsar
57
S. Az Zukhruf
14
S. At Takwir
58
S. Ad Dukhon
15
S. Al Ma’un
59
S. Al Jatsiyah
16
S. Al Kafirun
60
S. Al Ahqof
17
S. Al Fil
61
S. Az Dzariyat
18
S. Al Ikhlas
62
S. Al Ghosyiyah
19
S. Al Falaq
63
S. Al Kahfi
20
S. An Nas
64
S. Al An ‘Am
21
S. An Najm
65
S. An Nahl
22
S. ‘Abasa
66
S. Nuh

23
S. Al Qodar
67
S. Ibrohim
24
S. At Thoriq
68
S. As Sajadah
25
S. At Thin
69
S. At Thur
26
S. Al Quraisy
70
S. Al Mulk
27
S. Qori’ah
71
S. Al Haqqoh
28
S. Al Qiyamah
72
S. Al Ma’arij
29
S. Al Humazah
73
S. An Naba
30
S. Al Mursalat
74
S. An Nazi’at
31
S. Al Balad
75
S. Al Infithor
32
S. Ar Rohman
76
S. Al Insyiqoq
33
S. Al Jin
77
S. Ar Rum
34
S. Yaa Siin
78
S. Al Ankabut
35
S. A’rof
79
S. Al Muthoffin
36
S. Al Furqon
80
S. Al Qomar
37
S. Fathir
81
S. At Thoriq
38
S. Maryam


39
S. Thoha


40
S. Al Waqi’ah


41
S. As Syura


42
S. Al An ‘Am


43
S. Al Isro


44
S. Hud






Kesimpulan
1)      Ulumul Qur’an adaalah kumpulan sejumlah ilmu yang mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan Al-Qur’an
2)      Al-Qur’an adalah kalam Allah SWT yang di turunkan kepada nabi muhammad SAW melalui malikat jibril , yang di mulai dengan surat Al-fatikah dan diakhiri dengan surat annasjika kita membaca akan bernilai ibadah
3)      Anatomi Al-qur’an terdiri dari : surat,ayat,juz,
4)      Ayat-ayat/surat-surat dalam Al-Qur’an tidak akan mengalami perubahan ( distoris ) selamanya hal ini sebagai bentuk mu’jizat dari Al-Qur’an itu sendiri sebagai kalamullah, karena Allah SWT sendirilah yang akan menjaganya hingga akhir zaman
5)      Penyusunan Ayat-ayat dan surat surat Al-qur’an adalah tauqifi telah menjadi otoritas nabi SAW dan banyak hikmah di balik penyusunan surat dan ayat tersebut
6)      Kalsifikasi penamaan surat menjadi makiyyah dan ma’daniyyah adalah merupakan hasil dari interperensi para ahli dengan mengaku pada :
-          Pendekatan trasmisi dan pendekatan secara analogi

Demikian makalah yang dapat kami susun semoga dapat bermanfaat bagi kita semua,
Amin,main,amin.


Daftar pustaka
1)       


1)      da

Penulis : Unknown ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi

Artikel ULUMUL QUR'AN (semester 1) ini dipublish oleh Unknown pada hari Minggu, 24 Juli 2016. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 0 komentar: di postingan ULUMUL QUR'AN (semester 1)
 

0 komentar:

Posting Komentar